Jumat, 28 Oktober 2016

Review FIilm "Civil War : Captain America" Dengan Konsep Globalisasi, Negara, dan Keamanan




Ketika kita mempelajari studi Globalisasi, maka kita akan disuguhkan dengan konsep Negara dan Keamana. Pada kali ini penulis akan menguraikan unsur-unsur konsep globalisasi, Negara dan Keamana yang terdapat pada film Civil War : Captain Amerika yang dirilis pada tahun 2016. Namun sebelum penulis mereview film ini, penulis akan menjelaskan secara singkat sipnosis dari film ini. 
 
Sinopsis
Setelah perang di film Age of Ultron, Steve memimpin tim baru Avengers dalam usaha mereka untuk terus menjaga kedamaian hidup manusia dari serangan dan kejahatan. Tekanan politik mamaksa mereka untuk membuat sistem pertanggung jawaban dan badan yang menetukan kapan waktunya tim Avengers dibutuhkan. Namun pasca terjadinya insiden lain yang melibatkan Avengers dan menyebabkan kerusakan, para politisi memberlakukan sebuah sistem akuntabilitas, yang dipimpin orang pemerintahan untuk mengawasi dan mengarahkan tim Avengers.

Pertarungan yang dilakukan oleh Avengers berujung pada lahirnya dua kubu yang saling bertentangan. Kubu yang pertama ialah mereka yang menginginkan agar Avengers bisa tetap bebas melindungi umat manusia tanpa intervensi pemerintah. Sedangkan kubu kedua yang dipimpin oleh Tomy Stark mengambil keputusan mengejutkan dengan mendukung pengawasan dan akuntabilitas pemerintah untuk menetukan kapan waktunya tim Avengers dibutuhkan.


Konsep Globalisasi, Negara, dan Keamanan
Globalisasi dapat didefinisikan sebagai “the extension of social relation over the globe” yang berarti Perluasan hubungan sosial seluruh dunia (Yayan Nochamad, 2005; 136). Artinya dalam proses globalisasi segalanya menjadi serba terbuka dan tanpa batas, segala sesuatu dapat menyebar dengan begitu cepat tanpa ada penghalang apapun. Di era globalisasi peran negara sudah tidak lagi dominan, ada peran aktor lain yang mempengaruhi kehidupan politik dalam negeri bahkan luar negerinya. Pada film ini globalisasi berpengaruh terhadap aspek keamanan, yang pada awalnya keamanan merupakan tugas negara untuk menjamin, melindungi, dan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakatnya. Namun dalam film ini tugas negara yang seharusnya melidungi dan menjamin keamanan masyarakatnya telah diambil alih oleh tim non pemerintah, yaitu tim Avengers. Disini kita bisa melihat proses globalisasi yang begitu nyata, yang mana peran negara sudah tidak lagi dominan


K.Anggoro, menyatakan  Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti sebagai suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan". Dalam film ini masyarakat sering kali mendapat banyak ancaman bahaya dan aksi kejahatan yang pada akhirnya dibela dan dilindungi oleh tim Avengers. Globalisasi dengan keamanan merupakan dimensi yang saling berpengaruh. Kehadiran tim Avengers sebagai kelompok non pemerintah yang bertugas melindungi umat manusia sangat didukung dari adanya pengaruh globalisasi.

Dalam film ini sangat jelas bahwa kewajiban menjamin keamanan yang seharusnya menjadi tugas utama negara yakni pemerintah, kini dapat dilakukan oleh kelompok non pemerintah. Meskipun demikian tim Avengers dalam melaksanakan tugasnya masih diawasi dan diarahkan oleh pemerintah, namun mereka tetap aktor non pemerintah yang mengambil tugas utama pemerintah yaitu menjamin keamanan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Scholte bahwa kehadiran globalisasi mengeksistensi negara, teritori negara sebagai kedaulatan kini menjadi kabur. 

Globalisasi telah mendorong terjadinya perubahan terhadap bagaimana isu security  diterima, dipandang dan dipecahkan. Setidaknnya, globalisasi telah mempengaruhi konsep keamanan yang didefinisikan secara tradisional  yang  hanya  menempatkan keamanan hanya pada bidang meliter,  dengan konsep-konsep yang melekat hanya terbatas pada penangkalan (deterence), perimbangan kekuatan, dan strategi militer. Adapun ancaman-ancaman yang lahir di era globalisais adalah; (1) ancaman terhadap identitas sosial, (2) ancaman dalam kesehatan, (3) ancaman dari bencana alam, dan (4) ancaman accidental seperti human trafficking, cyber crime, money laundering, dan drugs trafficking.

Jadi, kesimpulanya adalah kehadiran tim Avengers sebagai aktor non pemerintah yang bertugas melindungi masyarakat dari serangkaian serangan dan kejahatan merupakan akibat dari pengaruh globalisasi di bidang keamanan. Yang mana pada dasarnya hal tersebut ialah merupakan kewajiban dari tugas negara dalam menjamin kemanan masyarakatnya. Namun sebagaimana telah penulis jelaskan diatas bahwa pada era globalisasi peran negara sudah tidak lagi dominan, ada peran aktor lain yang mempengaruhi kehidupan politik, ekonomi, dan keamanan dalam negerinya.



Review Film The Wishtleblower dengan Konsep Maskulin



Ketika kita mempelajari studi Gender, maka kita akan disuguhkan dengan istilah Maskulin dan Feminim. Pada kali ini penulis akan menguraikan unsur-unsur Maskulin yang terdapat pada film The Wishtelblower yang dirilis pada tahun 2011.

Film The Wishtleblower sangatlah kental dengan nuansa maskulinitas, yang mana film ini bercerita tentang perdagangan wanita sebagai budak sex dibawah kekuasaan kaum laki-laki yang kali ini diperankan oleh tokoh-tokoh departemen internasional dan PBB, sebelum saya mereview film ini saya akan menjelaskan secara singkat sipnosis dari film ini. 

Film ini menceritakan seorang perempuan berama Kathryn Bolkovac yang merupakan seeorang opsir polisi yang berasal dari Linclon, ia baru saja menerima sebuah tawaran untuk berkerja di polisi internasional milik PBB. Kathryn di tempatkan di sebuah pos di daerah perang bernama Bosnia-Herzegivina. Disana ia berkerja untuk sebuah perusahaan UK bernama Democra Security. Lalu setelah  ia sukses mendampingi seorang perempuan muslim yang mengalami kekerasan, ia kemudian ditunjuk menjadi kepala departemen yang menangani hak-hak kaum perempuan.


Ketika Kathryn sedang menjalankan tugasnya, ia menemukan sebuah skandal perbudakan sex dalam skala besar yang dilakukan oleh para personel departemen internasional. Dan ketika Kathryn membawa skandal itu ke pihak PBB, Kathryn menemukan bahwa rupanya hal itu telah dilindungi oleh beberapa pejabat PBB. 

Meskipun begitu, ia kemudian menemukan sekutu untuk melakukan investigasi tersebut. Orang itu adalah Madeleine Rees yang merupakan kepala dari komisi hak-hak asasi manusia dan seorang spesialis bernama Peter Ward. 
Kathryn juga pernah mengirim sebuah surat untuk memberi tahu seniornya tentang skandal perdagangan wanita itu. Akan tetapi hal itu malah membawanya kepada pemecatan dirinya dari kepegawaian PBB. 

Kathryn terus berjuang melawan perdagangan perempuan tersebut dengan cara membeberkan berkas-brkas rahasia PBB terkait perdagangan perempuan itu ke Media masa, akan tetapi hal tersebut justru malah membuat namanya tercoreng di organisasi-organisasi internasional.


Dari sipnosis diatas saya menyimpulkan bahwa film ini sangatlah kental dengan unsur-unsur maskulinitas, yang mana maskulinitas itu ialah sebuah kata sifat, adjektif yang berarti "kepriaan" atau menunjukkan sifat laki-laki. Lawan katanya adalah feminin. Maskulin juga sering diartikan dengan sosok laki-laki yang gagah, kekar, lebih berpikir secara logika daripada perasaan. Maskulin juga kerap dihubungkan dengan gambaran pria berotot besar dan macho. Namun maskulin juga dapat diidentifikasikan dengan pria yang menggunakan jas elegan agar terlihat lebih gagah.



Akan tetapi maksud dari maskulin ialah sosok yang memegang tanggung jawab keamanan, bersifat melindungi kaum yang lemah dan memiliki kekuatan, dalam sekala bernegara sososk maskulian bisa diartikan sebagai pemerintahan, yang mana ia bertugas melindungi, menjamin kemakmuran dan keamanan pada rakyatnya, dan timbal baliknya ialah rakyatnya harus mematuhi kebijakan-kebijakannya. 

Dalam sekala internasional kita juga bisa melihat sosok maskulin pada PBB, yang mana PBB bertugas menjaga keamanan internasional demi tercapainya perdamaian dunia. Dengan timbal balik kepatuhan pada kebijakan-kebijakannya.

Dalam film ini kita melihat sekandal penjualan perempuan yang dilakukan oleh aktor-aktor PBB dan departemen internasional. Peran PBB yang seharusnya melindungi kaum-kaum tertindas malah justru tidak mengindahkan hal itu, PBB malah berperan melindungi oknum-oknum penjual perempuan dibanding melindungi mereka. 

Disini kita melihat unsur maskulin PBB yang memiliki power yang besar malah justru menindas kaum feminis. Kemaskulinan PBB sangat nampak dengan kekuasaan dan otoritasnya ia mampu melindungi oknum-oknum penjual wanita, dan sebaliknya sosok perempuan yaitu Kathryn yang berupaya mati-matian untuk membela korban penjualan perempuan justru tak dapat berkutik dibawah kemaskulinan PBB. Dan hal itu justru membawanya kepada pemecatan dirinya dari kepegawaian PBB dan pencorengan namanya di organisasi-organisasi internasional. 

Sipnosis Film Pride & Prejudice


Film Pride & Prejudice menceritakan tentang kehidupan di suatu desa yang didalamnya terdapat suatu keluarga yang disebut keluarga Bennet. Mr Bennet dan istrinya memiliki lima orang putri yang cantik, mereka adalah Elizabeth, Lydia, Jane, Mary, dan Kitty. Kehidupan mereka sangat damai, mereka bertahan hidup dengan mengandalkan peternakannya. Sampai akhirnya keadaan perekonomian keluarga mereka terganggu karena peternakan yang menjadi penghasilan utama mereka akan diwariskan kepada Mr Collins yang merupakan sepupu dari Mr Bennet.

Mrs Bennet selaku ibu yang memiliki lima putri cantik sangat berharap kelak putri-putrinya itu dapat menikah dengan pria kaya yang akan menyelamatkan   perekonomian keluarga mereka. Mrs Bennet memaksa putri-putrinya menemukan pria kaya untuk dinikahi, terutama Elizabeth, Elizabeth dipaksa ibunya untuk menerima lamaran Mr Collins, tetapi lamaran tersebut ditolak Elizabeth lantaran ia tidak mencintai Mr Collins. 

Suatu hari putri-putri Mrs Bennet bertemu dengan dua pemuda yang kaya raya di suatu pesata dansa, yang mana pemuda tersebut baru saja pindah dari London dan membeli kastil di desa Elizabeth, mereka adalah Mr Bingley dan Mr Darcy, ketika itu Jane berkenalan dengan Mr Bingley dan mereka pun berdansa bersama. Sedangkan Elizabeth bertemu dengan Mr Darcy dengan karakternya yang dingin dan penuh misterius.

Lalu pada suatu hari elizabeth bertemu dengan Mr George Wickham yang mana dia adalah seorang tentara. Mr Wickham pun menceritakan tentang Mr Darcy yang mengusir dirinya karena tidak menyukai sikap ayahnya yang lebih menyukai Mr Wickham dibanding dirinya. Mendengar cerita tersebut membuat Elizabeth menilai buruk terhadap Mr Darcy.

Selang beberapa lama Mr Bingley dan Mr Darcy meninggalkan desa yang ditempati keluarga Bennet. Hal tersebut membuat keluarga Bennet sangat kecewa terutama Jane yang sudah terlanjur mencintai Mr Bingley. Pada waktu itu juga Mr Collins menikah dengan sahabat Elizabeth, meskipun demikian Elizabeth tetap menjaga hubungan baiknya dengan sahabatnya dan dengan orang yang pernah melamarnya yaitu Mr Collins.

Pada suatu hari Elizabeth, Mr Collins dan istrinya mengunjungi Lady Catherine. Lalu disana Elizabeth bertemu dengan Mr Darcy dan mereka pun berbincang-bincang dan menjadi lebih dekat. Ternyata kepergian Mr Bingley dan Mr Darcy dari desa Elizabeth adalah inisiatif dari Mr Darcy. Tentu saja hal tersebut membuat Elizabeth marah dan tidak menerimanya begitu saja. Elizabeth juga marah kepada Mr Darcy ketika ia mengungkapkan perasaannya bahwa ia mencintai Elizabeth.


Keluarga Bennet  dipenuhi dengan ujian akibat peristiwa tersebut, puncaknya ialah saat Lydia yang baru berusia lima belas tahun dibawa kabur oleh Mr Wickham. Mr Darcy pun membantu peroses pencarian Lydia sampai akhirnya Lydia bisa kembali pulang dan akhirnya menikah dengan Mr Wickham. 

Semenjak kejadian itu Mr Bingley dan Mr Darcy kembali ke desa Elizabeth dan melamar Jane kembali untuk menikah dengan Mr Bingley. Mr Darcy pun tidak mampu memendam perasaannya kepada Elizabeth samapi ia tidak bisa tidur, sampai pada suatu hari akhirnya Mr Darcy Menemui Elizabeth dan melamarnya, akhirnya Elizabeth pun menerima lamarannya dan orang tua Elizabeth pun merestuinya.








Jumat, 12 Agustus 2016

My Story in Damascus

Hari yang berkah dan putihnya salju Damaskus


Damaskus 18 februari 2012 



Pagi yang begitu dingin menyelimuti gelap fajar Damaskus, membuat sulit rasa nya tuk bangun dari tidur di kasur yang empuk dan selimut yang hangat, tapi ku ingat kalau hari ini adalah giliran ku untuk jadi imam subuh. akhir nya ku paksakan diri ku untuk bangun lebih awal dan ku bergegas untuk berwudhu, meskipun udara sangat dingin dan air sangat dingin, ku paksakan diri ini untuk berwudhu meskipun membuat badan ku bergetar, tapi tak apa, karna ku tau itu semua akan dibalas oleh Allah dengan sebaik baik balasan.

selepas wudhu ku bergegas untuk sholat tahajud dan dan menyiapkan hafalan ku untuk jadi imam subuh nanti. Akhir nya tiba waktu sholat subuh, dan azan pun di kumandangkan, setelah solat sunah qobliah subuh qomat pun di kumandangkan, aku sedikit takut dan degdegan, akhir nya ku beranikan diri ku untuk maju ke tempat imam dan ku yakin pada diri ku kalau aku bisa, akhirnya ku baca suruh Fatihah dengan mengikuti gaya baca nya Misyari Rasid, dan ku pilih awal juz empat lembaran pertama tuk rokaat pertama dan lembar ke dua tuk rokaat ke dua, dan alhamdullilah ku dapat membaca nya dengan lancar dan tanpa terbata bata ataupun salah, dan di akhir salat sebelum sujud ku baca do'a Qunut dan ku do'akan tuk ahli syam dan seluruh muslim untuk di berikan kebaikan dan di angkat segala musibah nya. Akhir nya ku berhasil jadi imam pada hari ini dengan yakin dan rasa percaya diri. Thank to Allah.

Ga nyangka ternyata hari ini turun salju, memang hari ini hari yang penuh berkah. Untuk yang kesekian kalinya aku merasakan dingin dan putihnya salju di Damaskus, setelah yang pertama kalinya saat tahun pertama ku di Damaskus, dan sekarang adalah tahun ke dua ku di sini, Syam bagaikan surganya negara Arab, negara Arab yang memiliki musim salju, negara Arab yang memiliki paradona-paradona indah dengan kulit putih bersih dan mata yang biru, abu-abu, atau hijau, dengan hidungnya yang mancung dan rambutnya yang pirang, begitu indahnya manusia-manusia syam seperti layaknya orang Eropa yang berbahasa Arab, sungguh lengkap keindahan dan keberkahan negri syam dengan menjadi markasnya ulama-ulama suni dan qiroah.

i miss you Damaskus 



Kamis, 11 Agustus 2016

Summary of Book "Hubungan Media (Konsep dan Aplikasi)" By: Nurudin. Chapter 8-9



Bab 8
Menjaga Hubungan Seumur Hidup Dengan Media Masa


A.  Terus Perbaiki Jaringan Media Masa

Sedikitnya ada tiga hal yang bisa dijadikan daya tarik media yang sekaligus menjadi terbentuknya jaringan media yang anda, yaitu sebagai berikut.
1.      Indentifikasi  cerita atau hal-hal menarik dari lembaga.
2.      Butlah penyampaian secara efektif.
3.      Sertakan paket-paket media yang berguna untuk menjamin masuk ke kolom utama.
Berikut ini adalah tabel yang bisa disimak tentang bagaimana mempertahankan jaringan media (Ali, 2006)
MEDIA
CARA MEMPERTAHANKAN
TELEVISI: Media ini dapat bergerak cepat. Media visual hanya menampilkan cerita yang dapat ditampilkan dengan baik pada layar kecil.
Cobalah intuk menarik perhatian dengan menampilkan anak-anak, binatang, pakaian, properti dan pernak-pernik berwarna warni, atau tempat-tempat menarik. Pilihlah penyiar televisi dengan cermat karena beberapa orang terlihat lebih telegenic dibandingkan yang lain.
RADIO: Sebagai media audio/dengar, radio menitikberatkan pada pengucapan kata dengan efek suara.
Pikirkan bagaimana cerita anda akan disecitakan, dan apa yang dapat anda lakukan untuk membuatnya tetap didengar. Stasiun lokal tentu saja akan menyirkan berita-berita lokal. Sedangkan stasiun bersekala nasional akan menyajikan materi yang bersekala nasional pula.
SURAT KABAR: Surat kabar nasional akan menyajikan berita-berota nasional atau verita-berita lokal yang tidak biasa. Surat kabar lokal juga membidik berita dengan sudut pandang lokal yang kuat.
Pertahankan jaringan nasional dengan menekankan pada sekala atau pentingnya berita anda. Untuk pers lokal, cobalah mencari jalan untuk mengidentifikasi dan menekankan pada sudut pandang lokal, misalnya dengan mewancarai manejer lokal.
MAJALAH: Cerita atau berita mempunyai mkonsumen tersendiri yang dijadikan fokus atau tema-tema tertentu yang ditunjukan untik pasar tertentu pula.
Hindari menyajikan data-data teknis dan berkonsentrasilah pada pentingnya berita tersebut untuk masyarakat publik atau kelompok tertentu. Buatlah pendekatan awal karena publikasi semacam ini biasanya memerlukan waktu yang lama.

B.  Wartawan Adalah Nomor Satu.

Jika anda ingin menjaga hubungan baik dengan media, tak ada kata lain kecuali menempatkan wartawan atau media sebagai yang nomor satu. Ini tidak berarti anda tidak punya otoritas pada perusahaan atau lembaga anda. Akan tetapi saat ini anda membutuhkan cara baik yang terbentuk di mata masyarakat. Citra itu akan cepat terbentuk jika anda menempatkan wartawan di atas segala-galanya.

Jika wartawan sudah merasa tidak dilayani dengan baik oleh perusahaan anda, jangan harap ia akan kembali lagi dengan liputan yang baik dan menarik menurut anda. Kemungkinan besar ia akan menulis hal-hal yang buruk yang terjadi pada perusahaan. Kalaupun tidak ada masalah buruk ia akan mencari-cari berita yang buruk. Atau bisa jadi ia akan bercerita pada teman sesama wartawan tentang buruknya perusahaan anda. Wartawan lain akan mempunyai kerangka berpikir yang bisa jadi sama dengan wartawan yang pernah anda kecewakan tadi. Perlu anda tau, sekali wartawan kecewa ia akan mempengaruhi puluhan bahkan ratusan pembaca surat kabar tersebut. Kalau sudah begini, bukankah perusahaan anda yang akan rugi?

Menomorsatukan wartawan ini tidak berarti bahwa anda tidak punya wibawa di mata wartawan. Wartawan dan praktisi PR sam-sama membutuhkan. Jika wartawan sudah keterlaluan, anda bisa melakukan protes. Tentu protes ini berdasarkan data valid dan bukan ekspresi emosi sesaat.

C. Jangan Undang Wartawan Saat Butuh Saja
Mulai sekarang, undanglah mereka ketika anda tidak membutuhkan publikasi sekalipun. Bagi wartawan kegiatan demikian akan dianggap bahwa perusahaan benar-benar tidak hanya membutuhkan ia saat ada berita, tetapi juga ingin membina hubungan baik dengan wartawan, ada atau tanpa ada acara sebab kesan bahwa perusahaan hanya mau mengundang wartawan saat membutuhkan masih tertanam kuat di benak pengelola perusahaan saat ini, bahkan di benak wartawan sekalipun.

D. Mahal, Tetapi Citra Terbentuk
Investasikan kekayaan perusahaan untuk menciptakan citra yang positif di mata masyarakat. Laksanakan berbagai macam acara yang bisa diliput pers. Mulai dari peluncuran produk, acara ulang tahun, sampai bakti sosial. Kalau perlu laksanakan acara yang unik, misalnya, kalai selama ini acara bakti sosial anda hanya dilaksanakan oleh karyawan semata, coba sekali-kali gunakan artis untik mendukung acara tersebut.

E.  Beri Wartawan Melebihi Apa Yang Mereka Butuhkan
Barang kali anda mengenal glazur, sebuah lapisan sangat manis yang dibubuhkan pada bagian atas kue setelah dipanggang yang fungsinya memperlezat kue. Kue itu bisa jadi biasa saja, tetapi karena ada glazur menjadi istimewa dan membuat orang ketagihan untuk memakannya lagi. Terhadap wartawan pun tidak jelek jika anda melayaninya dengan baik. Berikan ia sesuatu yang lebih dari yang dibutuhkan. Misalnya dia membutuhkan berita, sesekali coba tawarkan , “apakah anda membutuhkan sesuatu untuk difoto di lembaga kami? Atau, “apakah masih ada yang kurang?”. Kalau perlu antakan dia sampai mendapatkan hasil maksimal. Antarkan dia pada seseorang yang sedang dicari di perusahaan sampai ketemu. Kalau perlu temani.

F.  Sekali Jelek, Susah Memulihkan
Hati-hatilah, bahwa citra positif itu segalanya. Oleh karena itu, camkan bahwa perilaku karyawan dan opini publik yang berkembang akan mengancam keberadaan perusahaan anda. Tidak ada kata lain bagi praktisi humas untuk selalu peka terhadap persoalan di masyarakat. Kalau perlu selalu berusaha antisipasi kemungkinan buruk yang timbul. Artinya jangan tersadar setelah semua kejadian muncul. Bagian humas bisa melakukan fact finding di lapangan, mengkliping koran yang hubungannya dengan aktivitas perusahaan.





Bab 9
Menghitung Kemampuan Hubungan Media Anda


Dalam buku best seller nya, who moved my chesse? Spencer Johnson menekankan arti pentingnya perubahan. “jika anda tidak berubah, anda akan punah,” katanya. Ini sama dengan pendapat pakar marketing Hermawan Karjajaya bahwa hanya ada dua hal yang bisa mendorong kita untuk maju, yakni perubahan dan perbrdaan.

Berikut ini ada sebuah tes yang bisa mengukur bagaimana kemajuan hubungan media yang sudah anda lakukan, anda bisa memakainya secara pribadi, atau beserta staf. Bahkan ini juga bisa dipakai untuk memberikan pelatihan kepada para pejabat humas jika anda kebetulan seorang trainer.
Pilihlah jawaban yang tersedia. Berilah tanda lingkaran atau silang apa yang menurut anda telah lakukan. Kriteria nilainya sebagai berikut:
1.      Tidak
2.      Jarang
3.      Kadang-kadang
4.      Sering

PERTANYAAN
SKOR
1.    Saya selalu mempertimbangkan akibat dari setiap tindakan dengan hubungan media
1, 2, 3, 4
2.    Saya menjelaskan pada kolega saya yang bukan pejabat PR mengenai arti pentingnya mengadakan hubungan media
1, 2, 3, 4
3.    Saya mencoba mencari cara untik mendukung aktivitas hubungan media dalam organisasi saya 

1, 2, 3, 4
4.    Saya selalu mencri cara untuk meningkatkan komunikasi yang berkaitan dengan hubungan media di dalam organisasi saya

1, 2, 3, 4
5.    Saya mencoba mencari cara untuk mengembangkan komunikasi eksternal dengan media

1, 2, 3, 4
6.    Saya selalu menyusun tujuan pada setiap aktivitas hubungan media saya
1, 2, 3, 4
7.    Saya selalu memilih saluran media dengan hati-hati
1, 2, 3, 4
8.    Saya merumuskan pesan dengan jelas pasa setiap langkah hubungan media
1, 2, 3, 4
9.    Saya mencoba mengukur efektifitas pada setiap aktivitas hubungan media terhadap reputasi kami
1, 2, 3, 4
10.              Saya memastikan bahwa informasi yang berkaitan dengan hubungan media dari staf disampingkan dengan jelas dan jujur
1, 2, 3, 4
11.              Saya selalu mempertimbangkan akibat dari setiap aktivitas hubungan media terhadap reputasi kami
1, 2, 3, 4
12.              Saya memberikan perharian pada hal-hal kecil berkaitan dengan aktivitas hubungan media
1, 2, 3, 4
13.              Saya memilih tempat konfrensi pers dengan cermat
1, 2, 3, 4
14.              Saya selalu berusaha bagaimana agar media tertarik dengan kegiatan saya
1, 2, 3, 4
15.              Saya melayani wartawan lebih dari yang mereka butuhkan
1, 2, 3, 4
16.              Saya menyediakan waktu khusus untik merancang dan menyampaikan perbincangakan  dan prestasi
1, 2, 3, 4
17.              Saya selalu melakukan kampanye PR, baik ada maupun tidak ada kasus
1, 2, 3, 4
18.              Saya selalu mencari kesempatan untuk mendapatkan jaringan positif dengan media
1, 2, 3, 4
19.              Saya berkerja keras untuk membangun dan mendapatkan hubungan baik dengan media
1, 2, 3, 4
20.              Saya selalu memeriksa selembaran berita untuk memastikan diterapkannya SW +1H
1, 2, 3, 4
21.              Saya mempersiapkan segala sesuatunya dengan cermat untuk wawancara dngan media
1, 2, 3, 4
22.              Saya mencoba untuk mengantisipasi pertanyaan media yang menjebak
1, 2, 3, 4
23.              Saya memeriksa setiap acara untuk kemungkinan membuat foto yang potensial
1, 2, 3, 4
24.              Saya menganggap kepentingan dan citra lembaga paling penting
1, 2, 3, 4
25.              Saya mempunyai kontak pada setiap media yang sering berhubungan dengan irganisasi saya
1, 2, 3, 4
26.              Saya sellu mengevaluasi jaringan media setiap saat
1, 2, 3, 4
27.              Saya meluangkan waktu yang cukup untuk membuat publikasi
1, 2, 3, 4
28.              Saya menyusun jadwal produksi untuk materi publikasi yang baru
1, 2, 3, 4
29.              Saya membuat rencana distribusi untuk setiap publikasi
1, 2, 3, 4
30.              Saya menulis materi publikasi dengn gaya yang sesuai dengn audience yang ditargetkan
1, 2, 3, 4
31.              Saya tidak marah saat wartawan membuat sesuatu yang menjengkelkan
1, 2, 3, 4
32.              Saya selalu melengkapi data lengkap bahan yang akan dikirim  ke media
1, 2, 3, 4

Setelah menyelesaikan pertanyaan di atas, jumlahkan skor anda dan lihatlah penilaian anda. Berapa pun level yang anda raih, ingatlah selalu ada ruang untuk berkembang dan memperbaiki. Cermati apa kelemahan yang ada pada diri anda, setelah itu segera mencari solusinya.
Skor  32-63    :    Anda perlu mengadakan pendekatan yang lebih terorganisasi, sistematis, dan berlatih  proaktiv untik mengembangkan efektivitas dari hubungan media anda.
Skor  64-95    :   Beberapa dari aktivitas PR anda telh memberikan dampak positif pada reputasi organisasi, namun anda perlu mengembangkan kemmpuan anda menjadi lebih strategis dalam mrlakukan pendekatan
Skor  96-128  :   Anda adalah orang yang cermat, profesional, strategis, dan telah mencapai kesuksesan yang patut diperhitungkan. Pertahankan.